Konsep Firman Tuhan Dalam Menghadapi Praktik Sinkretisme Berdasarkan Ulangan 18:9-14
DOI:
https://doi.org/10.62240/msj.v5i1.53Keywords:
Konsep Firman Tuhan, Praktik Sinkretisme, Ulangan 18:9-14Abstract
Sinkretisme adalah suatu aliran yang menyatukan baik antar agama maupun ajaran agama dengan budaya lokal. Di kalangan kekristenan masih ditemukan adanya orang-orang Kristen yang menunjukkan kehidupan sinkretisme dan hal ini membuat kekristenan menjadi kabur/tidak murni lagi. Praktik kehidupan yang menganut sinkretisme dalam kekristenan tidak bisa dibiarkan karena tindakan ini dapat memengaruhi orang Kristen yang taat kepada Allah dan juga dapat mengaburkan pandangan orang yang bukan menganut agama Kristen terhadap kekristenan dengan anggapan bahwa agama Kristen adalah merupakan sinkretisme. Memang orang Kristen masih hidup di tengah-tengah masyarakat yang sarat dengan hal ini, namun perlu ada upaya yang konkrit dalam memberikan pemahaman yang benar dan alkitabiah kepada orang kristen agar dalam menjalani kehidupan benar-benar memiliki pengertian yang benar tentang apa yang diimaninya khususnya berkaitan dengan sinkretisme ini. Untuk itu, perlu ada penggalian yang lebih dalam akan firman Allah yang dapat dijadikan pedoman dan apologetis dan bahkan sebagai bahan pengajaran yang benar untuk menghadapi praktik-praktik sinkretisme di tengah-tengah orang Kristen atau jemaat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengungkapkan kebenaran Alkitab tentang praktik sinkretisme berdasarkan Ulangan 18:9-14 dengan menggunakan metode eksegesis teks analisis kata. Berdasarkan hasil kajian dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa orang yang melakukan sinkretisme adalah kekejian di mata Tuhan dan orang tersebut akan menerima konsekuensi dari perbuatannya yaitu tidak menikmati berkat Tuhan, dalam arti lain dimiskinkan. Dalam referensi lain disebut tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah.